Tuesday, October 30, 2012

Street Dance


Sejarah street dance
"Street Dance" menampilkan gerakan tarian yang terdiri dari kombinasi tarian Hip-Hop, Modern Dance, Break Dance, bahkan Ballet.
Sejarah "Street Dance" sendiri berawal dari sekelompok anak muda di Amerika yang suka menari, namun tidak memiliki tempat untuk menyalurkan minatnya, akhirnya mereka mulai membentuk komunitas-komunitas dan mengadakan kompetisi-kompetisi untuk menunjukkan siapa yang terhebat.
Karena dibesarkan di lingkungan yang sulit, rasa persaudaraan di antara mereka cukup kuat. Kehidupan mereka merupakan kehidupan malam, dimana mereka semua beraktifitas normal pada siang hari, dan berkumpul di malam hari untuk menari bersama.
Di Amerika sendiri diperlihatkan bahwa menurut masyarakat, Ballet adalah jenis tarian High Culture yang bahkan juga dinikmati oleh golongan kerajaan, dan "Street Dance" adalah tarian Low culture dan cenderung kurang dihargai oleh kalangan elite.
Dari segi cara berbicara, anak muda di Amerika lebih apa adanya, tak terkesan malu dan terus terang dalam mengekspresikannya.. dan terlihat bahwa tidak ada yang mempersoalkan masalah ras di sini, karena orang Asia, Negro, Amerika Latin dan A.S digambarkan saling bersatu dan menghargai. Unsur lain yang dimasukkan adalah budaya Mexican, dimana tidak sopan jika menolak ajakan seseorang untuk berdansa.

Street dance
Street dance merupakan istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan gaya/aliran dance yang berkembang dan berevolusi di luar studio dance. Di luar dalam konteks ini berarti dilakukan di tempat terbuka seperti taman kota, jalanan, lapangan di sekolah ataupun di klub malam. Perlu diingat bahwa street dance ini pertama kali muncul dan berkembang di New York, Amerika Serikat, sehingga mungkin akan ada perbedaan ketika kita menyebut seni tari yang berkembang di dalam sanggar atau studio itu apa saja. Jenis tarian non-street dance ini antara lain seperti balet, ballroom, latin, salsa, dll. Street dance dikenal juga sebagai vernacular dance. Vernacular kurang lebih dapat diartikan sebagai menggunakan naluri/insting. Lebih jauh kita dapat mengartikan vernacular dance (street dance) ini sebagai gaya tarian yang tidak terkungkung oleh satu bentuk tertentu dan bebas bergerak serta berekspresi mengikuti irama musik yang ada. Definisi ini menunjukkan bahwa improvisasi merupakan salah satu elemen penting dalam street dance. Improvisasi dan kebebasan berekspresi ini yang pada akhirnya memicu munculnya banyak gaya/aliran dalam street dance. Bahkan orisinalitas yang merupakan hasil dari improvisasi dan interpretasi individu terhadap musik mendapatkan tempat utama dibandingkan dengan meniru gaya atau gerakan street dancer lain. Sehingga ketika kita menggunakan istilah street dance berarti kita akan merujuk pada berbagai macam aliran dance yang berkembang di luar sanggar tari dan bukan hanya satu jenis aliran saja.
Street dance, seperti telah dijelaskan di atas, pada dasarnya adalah semua tarian yang tumbuh dan berkembang di luar studio. Selain improvisasi yang menjadi dasar jiwa para street dancer, street dance juga dikenal mampu membentuk satu sistem sosial sendiri yang dapat membawa para individu di dalamnya ke arah yang positif. Dibandingkan dengan aliran tari yang lain, street dance sangat kental dengan sistem sosial, dalam hal ini berkaitan dengan interaksi dancer dengan penonton dan dengan penari lain. Hal ini menjelaskan mengapa semua aliran street dance tumbuh besar di dalam lingkaran cypher (membentuk lingkaran untuk kemudian masing-masing individu maju ke tengah lingkaran dan menunjukkan gaya tariannya), biasanya memiliki kru atau tergabung dalam satu komunitas tertentu, serta menjelaskan mengapa hanya street dance yang memiliki istilah “battle”.
Turunan tarian lain mengenal istilah kompetisi, yang biasanya (walaupun tidak harus) dinilai oleh juri, dan mereka bertarung atas dasar skill, ketepatan gaya, kekompakan, dll tergantung dari bagaimana “kesempurnaan” didefinisikan oleh aliran tari tersebut. Tapi pada street dance, dalam proses penciptaannya memiliki sistem kompetisi yang lebih “sosial” dimana para penonton, dan bahkan para dancer lainnya bisa menjadi juri. Semoga saya tidak salah, tapi setahu saya street dance-lah yang pertama mengenal sistem penilaian berdasarkan tepuk tangan, teriakan penonton, dll; yang berkaitan dengan antusiasme penonton. Dikarenakan sistem yang sangat sosial, mungkin orang lain akan menilai aneh sistem penilaian ini karena terkesan sangat subyektif, tidak ada patokan, dll. Tapi justru disitulah semangat street dance bisa terus berkembang di bawah pondasi improvisasinya serta rasa sosial yang tinggi.
Dua jiwa dari street dance inilah yang menurut saya menyebabkan street dance terus berkembang bahkan menciptakan beberapa aliran baru. Tidak ada yang mengkritisi bahwa hal itu tidak boleh, tidak ada “Street Dance Expert” yang mengkritisi bahwa “Oh, hal itu tidak boleh karena merusak tatanan dasar street dance, dll”. Semuanya karena street dance berdasar pada Improvisasi dan sistem sosial. Selama Improvisasinya dapat diterima oleh Sistem Sosial Keluarga Besar Street Dance seluruh dunia, maka lahirlah anak baru dari street dance apapun itu namanya.
Cukup banyak gaya tarian yang termasuk dalam street dance ini mulai dari bboying, popping, locking, krumping, tutting, liquid, housing,  Melbourne shuffle, c-walking, jumpstyle, hip hop dance dll. Dari masing-masing gaya itu pun ada yang kemudian memiliki anak aliran yang bisa menjadi sebuah gaya tersendiri, seperti animation dan robotting dari popping atau creep walk, clown walk dan crown walk dari c-walking. Masing – masing dari gaya tersebut berbeda satu sama lain dan memiliki kekhasannya sendiri. Bboying/bgirling mungkin merupakan contoh paling terkenal dari gaya street dance ini karena gerakan-gerakannya yang penuh trik akrobatik tubuh sehingga banyak menarik minat anak muda untuk mempelajarinya. Popping, locking, krumping, tutting, liquid, dan wacking memiliki kelasnya sendiri dan sering dikombinasikan dan dijadikan dasar untuk koreografi hip hop ataupun apa yang kita sebut sekarang dengan urban coreography. Sedangkan housing, shuffle, c-walking, dan jumpstyle merupakan gaya yang mengutamakan pada gerakan footwork. Sebenarnya ada juga pengkategorian berdasarkan gaya hip hop dan funk, tapi itu bisa menjadi satu bahasan tersendiri yang cukup panjang untuk dijabarkan berikut dengan detil-detil dari aturan dan keunikan dari masing-masing gaya street dance ini.


Street dance di Indonesia
Istilah street dance baru muncul di Indonesia mungkin sekitar awal atau pertengahan 1990an, setelah masuknya hip hop ke Indonesia.budaya street dance di Indonesia masih bersimbiosis dengan aliran hip-hop indonesia. Hal ini cukup terlihat dari aliran street dance yang berkembang di Indonesia pertama kali, seperti bboying, yang memang mengambil akar dari budaya hip hop. Walaupun ada juga aliran popping yang berakar dari musik funk, tetapi hip-hop kemudian banyak menyerap aliran ini untuk diasimilasikan di dalamnya. Hal ini pulalah yang kemudian menimbulkan anggapan bahwa street dance = bboying di Indonesia, walaupun mungkin masih ada perdebatan mengenai penggunaan istilah ini secara tepat, baik, dan benar.

Ashley Banjo

Ashley Banjo lahir pada tanggal 4 Oktober 1988, ia adalah salah satu penari street dance asal Amerika yang cukup sukses dalam karirnya. Ia adalah seorang penari street dance, koreografer, ketua dari Deversity, dan juri di Got To Dance. Dominator tari dunia ini menjadi juri untuk yang ketiga kalinya.
Ia muncul di layar kaca bersama Diversity, pemenang  “Britains Got Talent” tahun 2009. Sejak itu, Diversity tampil di seluruh dunia, di depan Ratu, Perdana Menteri dan keluarga Michael Jackson, di konser Tribute Michael Jackson. Dominasi Ashley di tari dunia masih berlanjut sampai tahun baru, ketika ia ditetapkan untuk membintangi Sky1 HD shownya sendiri- Ashley Banjo’s Secret Street Crew. Dia akan di dalam misi untuk mendapat pergerakan nasional, merubah orang dari jalan hidup yang berbeda menjadi bintang Street Dance. Ini iakan menjadi tahun yang besar untuk Diversity juga.
Sumber-sumber :